Banyak juga manfaat yang dapat kita petik disini.. Bagaimana menata hidup dan juga inspirasi-inspirasi yang begitu riil... Berikut adalah penggalan Novelnya:
1. Insomnia Akhir Pekan
"Anda memiliki 2 pesan, tekan bintang untuk
mendengarkan pesan" dan masih dengan bermalas-
malasan jempolku mengikuti perintah.
"Val ... besok aku jemput kamu jam 10 yah" suara
yang sangat kukenal meskipun tanpa melihat wujudnya,
Dewa, yang juga adalah tunanganku.
"Dengan Valerie ... ? ini Mona, minggu depan acara
ultah adik saya, apa kamu bisa motret? kalau kamu
bersedia, segera hubungi saya yah ... ditunggu
secepatnya." dan tuuut ... ku tekan tombol end ...
entah kapan kedua pesan itu kuterima dan kenapa baru kubuka
sekarang? bukankah sangat terlambat, tapi apa peduliku
???
Sempurna, beberapa saat lalu jarum jam menunjuk
pada pukul 2 tepat dini hari dan sekarang jarum panjang
ternyata baru menunjuk angka 4. Ya Tuhan ... bagaimana
bisa jam itu bergerak sangat lamban, apa jam ini mulai
kelaparan atau bagaimana?.
"Cobalah untuk istirahat cantikku, hari sudah
terlalu larut untuk menukmati secangkir teh hangat" ah,
makhluk penjagaku –Angelku- ... karena dia selaku
berbisik dengan lembutnya, tepat di telinga kananku,
benar-benar sangat sempurna. Suaranya lembut dan
terasa sejuk -suara yang sering kudengar sejak beberapa
hari ini- dan akhirnya aku menyebutnya Angelku karena
kurasa itu seperti Malaikat dalam diriku –karena
biasanya malaikat selalu berada di sisi kanan-
"Baiklah akan kucoba tapi aku tidak berani berjanji
akan segera tidur, mungkin kau bisa menemaniku sampai
aku terlelap?" aku mencoba berkompromi dengannya,
merayu lebih tepatnya agar dia tetap disini,
di sisi kananku seperti para prajurit menjaga istana agar Tuan
Putrinya tidak terganggu saat terlelap, berlebihan dan
terlalu melodramatis kah? biarlah.
"Hmmm ... kurasa kali ini aku benar-benar harus
memastikan kau akan segera terlalap"
"Akan kuusahakan, dan terima kasih atas
kesediaanmu menemaniku"
Kurebahkan tubuh rampingku, meringkuk di atas
kasur berukuran cukup besar, nyaman untuk posisiku saat
ini. Udara terasa sangat dingin, mungkin karena diluar
sedang hujan dan kali ini selimut tebalku sudah siap
menggulungku di dalamnya.
Angelku mulai melantunkan lagu-lagu pengantar
tidur, bukannya rasa kantuk yang datang tapi aku
menikmati lagu itu bersamanya, menjejalkan diri ke dalam
sayapnya. Dan beberapa saat setelah itu nyanyiannya
berhenti dan kurasa Angelku telah pergi.
Aku memutuskan untuk beranjak, tidak terlalu
nyaman pergi tidur tapi mataku masih ingin menikmati
malam.
Mataku masih juga belum bisa dikatakan terpejam,
mungkin secangkir teh hangat lagi bisa membuatku
nyaman.
Tapi teh terakhir yang kuteguk adalah cangkir ketiga
yang kutuangi teh, bagaimana mungkin aku masih ingin
menikmati teh hangat, oooh ... benar-benar buruk, selalu
saja akhir pekan yang menjadi korban keganasan sang
insomnia, mungkin aku benar-benar harus merebahkan
diri dan menikmati musik klasik.
Benar-benar membosankan, bagaimana bisa dalam
sepekan ini dunia terasa seperti neraka, dengan pekerjaan
yang membuat jenuh, segala sesuatu yang monoton dan
tidak pernah berubah, tidak ada hal baru, semua terasa
begitu menyiksa pikiran.
Tapi kurasa aku bisa bernapas sedikit lega karena
kali ini aku memutuskan mengambil cuti beberapa hari
untuk menenangkan pikiranku sampai aku benar-benar
ingin kembali pada pekerjaanku.
Dan seperti biasa, bermalas-malasan di akhir pekan
adalah satu dari sekian jadwal hari ini, selain
merencanakan kencan sehari penuh bersama Dewa.
Jadwal tetap akhir pekan dan bisa berubah kapan saja.
Dan kali ini aku benar-benar sedang tidak ingin
menerima pekerjaan apapun selama masa liburku, ada
untungnya juga bekerja freelance jadi aku tidak perlu
sibuk-sibuk mengurus cuti dengan atasan. Aku bisa
meliburkan diri sesuai keinginanku dan kali ini aku benar-
benar tidak mau berdebat lagi soal pekerjaan.
Mungkin mulai besok aku bisa merencanakan
jadwal-jadwal baru yang menyenangkan, menekan
tombol-tombol mungil di handphoneku untuk
memberitahukan pada semua pelangganku bahwa aku
sedang tidak ingin menerima tawaran apapun dari mereka,
dan semua akan beres.
"Kenapa kau belum tidur juga? bukankah kau sudah
hampir terlelap?" oh ... suara siapa itu, di telinga kiriku,
dan sejak kapan ada suara di sana? selama ini aku belum
pernah mendengar suara lain yang tak kasat mata selain
suara Angelku, tapi bagaimana bisa kali ini ada suara
lain? dan aku yakin itu bukan suara Angelku.
Suara ini sangat berbeda, tidak lembut, tidak sejuk
juga, tapi cukup bersahabat. Aku masih belum percaya
melihat sosok bersayap keabuan begitu tenang berdiri di
0 komentar:
Posting Komentar