Teman Sejati APA Teman Senasib...?????

Sebenarnya sie sangat membingungkan juga ungkapan seperti itu... Tapi disini aku akan sedikit memberikan gambaran yang mungkin bisa menjawab sebagian dari pertanyaan-pertanyaan anda. Memang kalo di pikir-pikir sie nggak kliatan bedanya, tapi menurutku ungkapan tersebut jelas sangat berbeda. Aku sebenarnya dulu juga pernah percaya apa yang namanya TEMAN SEJATI, tapi bagaimana tidak mungkin jika seorang teman sejati bisa mengkhianati temannya sendiri. Jawabannya adalah mungkin...!!!

Aku bisa berkata demikian, karena aku sudah mengalaminya sendiri. Dimana dulu waktu kita masih SMA. Jika salah satu dari kita ada yang disakiti kita cari orang itu bersama-sama. Memang dulu aku termasuk salah satu dari orang Jahiliyah?! Dan semenjak itu aku dipindahkan dari sekolah ku karena suatu kasus, biasalah darah muda selalu bepikiran pintas. Keluargaku memilih aku sekolah di luar kota dan sejak saat itu seiring berjalannya waktu, semua itu aku tinggalkan perlahan-lahan sampai kuliah semester II baru bisa berhenti total.

Nah selang waktu yang cukup lama itu kami memang jarang bertemu. Dan aku juga nggak th perubahan apa dia selama ini. Setelah lama bercakap-cakap dia menawarkan sebuah bisnis yang sangat menjanjikan. Waktu itu aku pun tak begitu tertarik dengan bisnis tersebut. Kemudian selang 1 tahun, dia sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat lucu. Waktu itu aku main lagi kerumahnya, sekedar memberikan selamat atas momongan yang dia dapatkan. Sejak saat itu aku menjadi sering main kerumahnya, itung-itung momong ponakan. Dan suatu ketika dia menawarkan bisnis yang dulu pernah ia tawarkan kepadaku. Aku juga mulai sedikit mananggapi untuk berpartner-an dengan dia. Lalu aku mencoba sharing ke keluargaku, karena dulunya keluargaku sudah sangat akrab dengan dia. Tanpa pikir panjang pun keluarga saya mengijinkan aku untuk masuk ke bisnis tersebut. Dengan alasan sekalian belajar hidup mandiri.

Dan selang berapa hari modal 5 juta sudah ada ditanganku, sekedar untuk mencoba ke akuratan bisnis tersebut. Selang 1 bulan untung yang didapatkan memang betul-betul menjanjikan, karena anak sekecil aku bisa sukses menjalani bisnis tersebut dengan laba yang sangat besar pula. Karena terbawa hawa nafsu akhirnya saya kembali sharing ke keluargaku untuk menambah modal. Akhirnya selembar sertifikatpun melayang ke bank, dan menjadi berlembar-lembar yang kecil juga tentunya. 10 juta pun sudah ditangan aku, untuk modal tambahan aku. Setengah bulan berlalu hawa nafsu seperti tidak terkontrol lagi, aku mencoba ngobrol sama kakakku untuk mencarikan tambahan modal. Dan saat itu kakakku tidak menyanggupinya, dengan berbagai alasan. Lalu setelah aku bujuk-bujuk akhirnya kakakku mau juga ikut berkecimpung di bisnis tersebut.

Kakakku langsung memutar otak, dengan seketika dia mendapatkan jawabannya yaitu dengan berpartner dengan orang lain. Lalu kami (aku dan kakakku) mencoba menawarkan ke beberapa teman kami dan ada yang tertarik juga untuk mengikuti jalan bisnisku itu. Dengan modal yang agak lumayan banyak itu aku menyerahkan sama temenku untuk dibelanjakan barang dari suatu bisnis tersebut. Lama-kelamaan partner kami pun semakin banyak, dan modal tentunya juga sangat banyak.

Bisnis aku itu hanya berkisar -+5 bulan, peristiwa naas itu dimulai ketika bencana gempa bumi jogjakarta-klaten yang sangat parah waktu itu. Setelah itu aku menanti kabar tentang barang yang telah aku pesan selama itu. Namun jawabannya masih tetap saja nihil, aku mencoba untuk bersabar. Lama-kelamaan kedok temenku semakin terbongkar, ternyata tidak hanya aku yang berpartneran dengan dia. Namun ada beberapa juga dari temen SMA, 2 orang chinese senior yang ikut menjalani bisnis tersebut. Niat merekapun sama, yaitu dengan dalih untuk mengambil barang pesanan mereka. Padahal waktu itu, dia pernah berkata bahwa dia tidak mengajak siapa-siapa selain aku. Tapi dia mengijinkan aku berpartneran dengan orang lain, dengan syarat bukan orang dari kotaku. Aku pun meng iyakan perintahnya.

Setelah di tunggu-tunggu tak ada kabar, aku dan temen-temen yang mencoba melaporkan kasus ini kepihak yang berwajib. Tak lama kemudian dia pun di amankan di kepolisian, namun setelah dia berjanji akan menyelesaikannya dengan kekeluargaan kami pun mengambil dia. Lalu setelah ditanya kesana kemari dia mulai mengakui kesalahannya, bahwa barang yang dia beli kemudian di jual murah kepada kami. Emosi kami menjadi memuncak, tapi akhirnya bisa kami reda sendiri-sendiri. Kemudian saat malam hari tiba, dia beserta istri dan anaknya yang masih balita meloloskan diri entah kemana. Begitu mudahnya dia memperdayai kami yang saat itu juga semua ada disitu. Dan sampai tulisan ini di tulis pun belum di ketahui keberadaannya, akibatnya lebih dari 500jt pun lenyap. Yang tertinggal hanyalah kenangan pahit, dan manis dan tak luput juga hutang-hutang yang kian menumpuk :D . Entah masih hidup atau sudah mati, waktu dia kabur istrinya sudah hamil 3 bulan.

Sebenarnya dari awal aku sudah diperingatkan oleh Allah SWT, tapi instingku kurang begitu sensitif. Pada suatu malam sehabis transaksi yang pertama kali dengan dia, aku lalu pulang. Baru mau belok kerumah, tiba-tiba muncul kendaraan yang tidak memakai lampu. Tanpa bisa kuhindari lagi akhirnya kami saling bertabrakan. Yang menyebabkan luka sampai sekarang di jari kaki aku, entah apakah bisa pulih seperti dulu lagi... Wallahu'alam,,

Nah, dari kejadian tersebut aku mulai berpikir bahwa teman sejati itu emang benar-benar nggak ada, tapi yang ada hanyalah TEMAN SENASIB...!!! Tulisan ini hanyalah suara hatiku, dan tidak menutup kemungkinan anda juga mempunya pendapat lain.


1 komentar:

  • anakberbakti says:
    16 Mei 2008 pukul 15.12

    Waduuh, jgn g percaya ma temen sejati dong.itu cuma oknum aja,temen sejati tetep ada.